Hadir dengan Store Baru, Baper Store Adakan Grand Opening yang Meriah

Baper Store, brand yang dikenal dengan barang-barang outdoor preloved berkualitas original, baru-baru ini mengadakan grand opening di lokasi baru yang lebih besar dan strategis.

Setelah hampir enam tahun berada di lokasi sebelumnya, Baper Store kini membuka toko baru di Jl. Howitzer Raya Jl. Raya Kodam No.1a 1, RT.3/RW.2, Sumur Batu, Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Perpindahan toko ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar serta memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi para pelanggan setianya.

Grand Opening yang Meriah dengan Promo Menarik

Acara grand opening yang digelar pada 21 Desember 2024 ini menawarkan berbagai promo menarik, seperti diskon besar-besaran untuk barang branded berkualitas.

Sumber: Dok. pribadi

Produk yang biasanya dijual dengan harga 500-600 ribu rupiah bisa didapatkan hanya dengan 100 ribu, sementara sepatu bisa dibeli dengan harga mulai 50 ribu-an saja.

Strategi Baper Store dalam Memeriahkan Acaranya

Untuk menyambut pembukaan toko baru, brand preloved outdoor ternama ini mengandalkan media sosial sebagai sarana pemasarannya.

Sumber: Dok. pribadi

“Strategi pemasaran kami mengandalkan akun media sosial seperti IG, TikTok, dan WhatsApp blast kepada seluruh database pelanggan yang kami punya,” ucap Wibi, pendiri Baper Store. 

Tak ketinggalan, brand dengan akun Instagram @baper_store_ ini juga mendatangkan calon gubernur dan beberapa anggota DPR untuk turut meramaikan acara grand opening ini.

Perjalanan Brand Preloved Outdoor, Dari Hobi Menjadi Cuan

Didirikan pada tahun 2018 oleh seorang penggemar kegiatan alam bebas, Baper Store lahir dari kecintaan sang pendiri pada barang-barang outdoor internasional yang harganya cukup mahal.

“Saya sering membeli barang outdoor dari brand internasional, seperti jaket dan sepatu dengan harga jutaan hingga belasan juta rupiah. Namun, saya merasa banyak orang yang membutuhkan produk serupa dengan harga yang lebih terjangkau,” jelasnya. 

Image

Beranjak dari pikiran sederhana tersebut, Wibi bertekad menjual barang-barang preloved outdoor branded dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar negeri. Respons positif dari masyarakat pun akhirnya mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis yang terus berkembang hingga saat ini.

Hadir Untuk Membawa Perubahan

Brand preloved outdoor ini hadir dengan filosofi “Bawa Perubahan” yang mengedepankan solusi bagi para pecinta kegiatan alam bebas yang ingin memiliki perlengkapan outdoor berkualitas tanpa harus merogoh kocek dalam.

Adapun produk yang dijual antara lain seperti sepatu, jaket, celana, kaos, Polo shirt, ikat pinggang, hingga merchandise dari Baper Store official.

Produk-produk tersebut tak hanya terjangkau, tetapi juga unik dan limited, di mana setiap modelnya hanya tersedia dalam satu ukuran.

Image

“Yang membedakan Baper Store dengan preloved store lainnya adalah kami fokus menjual barang-barang untuk berkegiatan outdoor, sehingga menjadi solusi bagi outdoor enthusiast. Kami juga sangat peduli dengan loyalitas pelanggan, di mana kami memiliki database pelanggan yang membantu kami mengenali mana pelanggan yang baru pertama kali berbelanja, dan mana yang sudah tahunan,” tambahnya.

Selain itu, Baper Store berkomitmen untuk terus mendukung sustainability dan kesadaran lingkungan dengan mempromosikan konsep bisnis preloved yang ramah lingkungan.

“Kami ingin menunjukkan kepada konsumen, terutama generasi muda, bahwa membeli barang preloved adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dan bisa memberikan nilai lebih,” kata Wibi.

Harapan Baper Store di Masa yang Akan Datang

Dengan semakin populernya tren belanja preloved, terutama di kalangan gen-Z yang semakin peduli terhadap lingkungan, brand preloved outdoor ini optimis bisnisnya akan terus berkembang.

Image

  Ke depannya, Baper Store tak hanya akan fokus pada penjualan produk, tetapi juga berencana mengembangkan pengalaman baru bagi pelanggan melalui seminar edukasi seputar kegiatan outdoor, seperti camping, P3K, hingga cara mengatasi hipotermia.  
“Kami berharap, nantinya akan semakin banyak konsumen yang menyadari dampak industri fashion terhadap lingkungan, seperti limbah tekstil, dan penggunaan SDA,” tutup Wibi.

Artikel ini telah tayang di VRITIMES