Jelitapos.com | Pasaman – Debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pasaman memasuki segmen kelima dengan suasana sempat menghangat namun namun dibikin mencair oleh paslon nomor urut 1 Welly Suhery-Parulian Dalimunte. Meski begitu debat tetap dinamis.
Dalam sesi tanya jawab antarpasangan calon, terjadi interaksi menarik antara paslon nomor urut 1, Welly Suhery–Parulian Dalimunte, dan paslon nomor urut 2, Maraondak – Desrizal.
Paslon nomor urut 2 mengajukan pertanyaan kepada Welly-Parulian mengenai kebijakan mereka terkait talent pool atau rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menanggapi hal tersebut, Welly menyampaikan bahwa mereka akan membangun pemerintahan yang bersih dan transparan, dengan proses penempatan SDM yang berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan tahapan sesuai regulasi.
Namun, Maraondak memberikan koreksi dengan menyatakan bahwa rekrutmen ASN bukan merupakan kewenangan pemerintah daerah, melainkan tanggung jawab Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Pemkab itu mengajukan formasi, bukan merekrut, saudaraku,” ujar Maraondak menegaskan.
Welly Suhery pun memberikan tanggapan yang santai namun tetap mengedepankan substansi.
“My Brother (Abang saya, red) paslon 02. Kalau rekrutmen yang saya maksud di sini adalah dalam menyusun SOTK, bukan kita yang menerima pegawai.
Itu memang bukan kewenangan kita, sahabatku, bro,” ujar Welly sambil tersenyum.
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam pernyataannya adalah bagaimana pemerintah nantinya akan menempatkan ASN sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta keahlian, terutama dalam penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).
Segmen debat kemudian dilanjutkan dengan paslon nomor urut 3 yang mengangkat isu pertanian.
Menanggapi topik tersebut, Welly Suhery menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus pada pengembangan teknologi pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim.
Ia juga menambahkan bahwa jika terpilih, paslon nomor urut 1 berkomitmen untuk menjaga nilai tukar petani dan memaksimalkan potensi pertanian daerah hingga masa mendatang.(Noel)