Rumah Sakit Vertikal Taraf Internasional Di Makassar
JELITAPOS,– Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr Aswan Usman, menjelaskan bahwa rumah sakit ini di bangun CPI dengan luas lahan itu di atas lahan 6,2 hektar dengan luas keseluruhan bangunan itu 1044.000 m² kapasitas tempat tidur yang kita bangun itu 768 tempat tidur dengan fasilitas yang setara dengan Rumah Sakit internasional
Proyek ini telah mencapai progres 79 persen dalam 150 hari pengerjaan dan direncanakan akan diresmikan oleh Presiden pada bulan Juli atau Agustus 2024.
“Rumah sakit ini merupakan superhub rumah sakit di Indonesia khusus pelayanan otak, jantung dan kanker inilah rumah sakit yang menjadi pusatnya,” jelas Aswan Usman.
“Ada pelayanan cancer yang canggih itu salah satunya nanti ditempatkan di sini. Dan itu sekarang cuma ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin, salah satunya nanti di sini,” lanjutnya.
Diketahui, rumah sakit ini juga akan melayani pasien BPJS, memberikan akses layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat.
Sebanyak 1.100 tenaga kerja dari Sulsel terlibat dalam pembangunan infrastruktur rumah sakit ini, menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Kunjungan ini ditutup dengan optimisme bahwa proyek strategis nasional ini akan selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.
Sementara itu Asman Usman, menjalaska, sumber anggarannya sendiri itu multier atau tahun jamak di mulai dari Tahun 2022 dan berakhir tahun 2024 dengan total anggaran keseluruhan itu kurang lebih 1,4 triliun atau 1,5 triliun
untuk alat kesehatannya (Alkes) sendiri itu berkisar antara 500 sampai 600 miliar dan masih sementara berproses, untuk mekanisme pendanaannya untuk alatnya itu sumber-sumber dari pendanaan luar negeri atau SDB dan sumber lainnya
Dr Aswan Usman menambahkan pembangunan Rumah sakit memiliki 4 tower yakni, Tower A
unit rawat jalan ruang manajemen, Tower B itu podium untuk yang ada helinya itu untuk jantung Kenapa dikasih Helikopter, karena di situ penyakit-penyakit jantung itu memerlukan proses cepat Penanganannya, sedangkan tower C untuk penyakit Cancer, tower D untuk penyakit Otak, tutupnya
Pj Gubernur Bachtiar bersama Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan dr Aswan Usman melakukan peninjaun Rumah Sakit Upt Vertikal Makassar
sementara itu Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, bersama Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Dirfasyankes) Kementerian Kesehatan, dr Aswan Usman, pada saat melakukan peninjauan ke Proyek Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) pada Selasa (14/5/24)
Dalam kesempatan tersebut, Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa pembangunan rumah sakit ini berada di atas lahan hibah milik Pemprov Sulsel.
“Rumah sakit ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov dan Kementerian Kesehatan. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan mengunjungi lokasi ini, dan ini akan menjadi salah satu ikon rumah sakit di Indonesia, bukan hanya di Sulsel,” ujarnya.
Rumah sakit ini dirancang untuk menangani kasus khusus otak, jantung, dan kanker. Di Indonesia, rumah sakit serupa hanya ada dua, yaitu di Surabaya dan Makassar. Rumah sakit ini juga terintegrasi dengan ekosistem wisata, menawarkan pemandangan indah laut Pantai Losari.
Bahtiar menekankan pentingnya fasilitas ini sebagai simbol kebanggaan dan peran strategis Sulsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Indonesia.
“Menangnya kita di sini adalah viewnya, laut di Pantai Losari. Ini kita kota serba sunset, memang di desain konsepnya rumah sakit kelas dunia. Jadi kalau sekarang berkembang di Malaysia rumah sakit sekaligus pariwisata,” ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa Pemprov memiliki tanggung jawab untuk memastikan akses ke rumah sakit ini, termasuk penyelesaian fasilitas parkir dan jalan akses.
“Fasilitasnya langsung view kelaut, ada dermaga. Coba lihat rumah sakit di Indonesia yang ada fasilitas dermaganya, kan tidak ada. Sulsel ini adalah negeri kepulauan dan kita dikelilingi oleh pulau-pulau termasuk di provinsi lain. Ini rumah sakit keren banget. Orang tidak harus lewat darat. Bisa juga melalui udara karena ada helipad, jelasnya
(Suardi)