Jelitapos.com||Batujaya Karawang Menindaklajuti permasalahan kesalahpahaman Terkait berita beredarnya isu pelaporan anak di bawah umur ke Polsek batujaya Alfarezi (12th) Reyhan (12th) dan 7 Anak lainnya warga Dusun Gamprit desa Kutaampel Kecamatan Batujaya – Karawang, pada Minggu malam sekitar pukul 11:50wib (31/03/24) lalu
Dari Tim Media Jelitapos.com mendatangi rumah kades Kutaampel (Dadi Rosadi ) Dalam rangka memenuhi undangan dan bersilaturahmi langsung menuju kekediaman Narudin sekaligus mengklarifikasi kejadian malam itu ,.
Kades Kutaampel (Dadi Rosadi) Membenarkan kejadian malam itu namun ada Sedikit hal kekeliruan dengan apa yang di sampaikan Narudin kepada media
Di jelaskan kades Kutaampel Dadi Rosadi kepada Narudin dan awak media, pada malam itu ada 7 anak dari 9 anak itu yang selalu membuat resah dengan kenakalannya diluar batas anak-anak pada umumnya bukan hanya sesekali saja tapi seringkali membuat ulah hingga membuat geram pegawai desa dan juga masyarakat sekitar yang pernah lapor, sedangkan yang dua anak Alfarezi (12) dan Reyhan (12) memang baru terlihat gabung jadi salah sasaran, karena malam itu memang tidak memperhatikan satu persatu
Adapun Kronologi Kejadian Malam itu laporan Dari Rw dan Kadus kepada Saya, Pada Minggu Malam Sekira Pukul 23:30 WIB terlihat banyak anak-anak berlarian ke tempat gelap Astana/makam, aparatur desa yg mendengar dan melihat itupun mengejar untuk memastikan ada apa di tempat yang gelap takut ada apa-apa, “kata RW
selaku aparatur desa tentu sudah menjadi tanggung jawab untuk keamanan lingkungan sekitar, setelah di cek ternyata anak-anak itu lagi yang memang sering membuat ulah, dari situ aparatur desa langsung menghentikan dan membawa ke tempat terang walaupun sempat ada yang mau kabur, ternyata benar saja ada kejadian kaca mushola pecah akibat lemparan batu oleh ODGJ yang ngamuk sebelumnya karena gegara di buly dan di ledekin oleh anak tersebut, akhirnya anak-anak itupun saya bawa dan di amankan terlebih dahulu sebelum ditanyai (interogasi) selanjutnya “ungkap kades
Lanjut Kades” nah malam itu pas kebetulan mobil patroli polisi lewat yang memang rutin keliling tiap malam untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakatnya, jadi polisi yang sedang piket patroli pun datang menghampiri dan membawanya untuk di dimintai keterangan sekalian shokterapi biar kapok ga lagi-lagi, jadi tidak ada yang melaporkan, semua yg kumpul anak-anak itu dibawa tanpa melihat satu persatu, termasuk ada Alfarezi anak dari Narudin dan Reyhan yang tidak tau apa-apa karena posisi malam” jelas kades”
Tapi terlepas dari itu saya selaku kepala desa (Dadi Rosadi) mewakili aparatur desa Kutaampel malam itu, meminta maaf kepada Narudin dan mudah-mudahan kedepannya akan saya perbaiki lebih baik lagi keamanan lingkungannya Yang paling penting komunikasi dilapangkan , adapun pesan saya buat para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya dan mendidiknya ke arah yg lebih baik,terutama dalam pergaulan,”tutupnya”
Hal serupa pun di ucapkan Narudin Juga mengucapkan kata maaf kepada Pak Kades (Dadi Rosadi) beserta aparatur desa Kutaampel lainnya atas kesalahpahaman yang terjadi ”
~Red