Prostitusi Yang Di Bungkus Dengan Spa dan Panti Pijat di Kawasan Ruko Central Niaga Kalimalang Bekasi Depan Gedung Islamic Center

Jelitapos.com Kota Bekasi —Melanjuti dari pemberitaan awal mengenai adanya dugaan praktek prostitusi yang di bungkus dengan spa dan panti pijat di kawasan ruko Central Niaga Kalimalang Bekasi depan Gedung Islamic Center Kota Bekasi ini, ternyata memang sangat sulit untuk di buktikan, demikian seperti apa yang di tuturkan oleh Aldo selaku Kasian Trantibum saat di temui oleh awak media di Mako Satpol PP Kota Bekasi (12/01/2024).

Sulit dibuktikan bukan berarti tidak bisa di hentikan, karena kasus kasus seperti prostitusi di lokasi spa dan panti pijat seperti ini memang sudah sangat lihai dalam melakukan aksinya. Namun pepatah lama bukanlah hanya sebuah kata kata yang tidak bermakna, ‘sepandai pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga’ dan ‘Serapat-rapatnya menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya’.

Dari pepatah diatas dan dari apa yang di utarakan oleh Kasie Trantibum tersebut bila di tarik benang merah akan menyeruak suatu polemik yang pelik. Dari proses perijinan awal, sampai dengan syarat tata bangunan yang semestinya di terapkan. Semua ini guna mencegah adanya praktek prostitusi terselubung yang di bungkus dengan spa dan panti pijat.

Aturan seperti tidak boleh menggunakan pintu tapi harus memakai gorden sudah di laksanakan, namun tetap saja praktek prostitusi bisa di lakukan di tempat seperti itu. Birahi memang salah satu fitrah alami manusia dan ekonomi juga menjadi suatu kebutuhan yang harus di penuhi. Akan tetapi tidak juga harus dengan melanggar norma masyarakat apalagi norma agama untuk memenuhi itu semua.

Klarifikasi yang telah di utarakan oleh salah satu manager spa tersebut di kantor Satpol PP adalah klarifikasi yang standar dan lumrah. Tinggal sejauh mana pihak Pemkot Bekasi dalam hal ini adalah Satpol PP sebagai penegak Perda, mau membenahi masalah prostitusi yang dibungkus spa dan panti pijat ini agar tidak kian menjamur.

Jangan lah Kota Bekasi kita tercinta ini dijadikan sarang prostitusi. Kepedulian dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan lingkungan sangat di harapkan guna menciptakan Kota Bekasi Kota Patriot. Kota yang mempunyai ‘Semangat pengabdian untuk perjuangan bangsa’. Bangsa yang mempunyai adat ketimuran dan bangsa yang menjunjung tinggi norma-norma agamanya.

Bagas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *