Jelitapos.com – Kota Kendari – Adanya kasus mencuat di beberapa media sosial terkait BBM jenis Pertalite diduga campur air atau aplosan dan buat heboh masyarakat Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, kemarin.
Kasus BBM yang mengejutkan warganet, isu bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite diduga dioplos atau campur air, Isu ini mencuat setelah beberapa oknum ojek online (Ojol) mengunggah video di medsos sebagai korban dan mengungkap hal ini diduga dilakukan oknum SPBU nakal di Kota Kendari bahkan melibatkan PT Pertamina Sultra.
Dikutip dari Kompas, penyelidikan menemukan indikasi bahwa Pertalite (RON 90) dicampur dengan Pertamax (RON 92) di depo atau tempat penyimpanan BBM, yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun pada tahun 2023. Praktik pengoplosan ini berdampak besar terhadap keuangan negara.
” Kejagung mengungkap bahwa penyalahgunaan sistem distribusi BBM ini menyebabkan hilangnya potensi pemasukan dari pajak serta subsidi energi yang seharusnya dialokasikan dengan tepat,” ujarnya.
Selain itu, praktik ini juga dinilai merusak kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan energi nasional.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Hiswana Migas Sultra, H. Rahman menuturkan bahwa, Kepolisian dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra telah melakukan pemeriksaan di semua SPBU Kota Kendari namun Nihil, selanjutnya, mengambil sampel BBM tersebut yang beredar di pasaran (SPBU) guna proses lebih lanjut, ujar Ketua Hiswana Migas Sultra Kamis (06/03/2025).
Menurutnya, terkait kasus ini berharap agar pihak yang berwenang Kepolisian Polda Sultra dan pihak ESDM segera mengumumkan hasilnya, Kita Tunggu Saja,” pungkasnya.
Editor: Nurwindu.Nh